Thursday, September 30, 2021

Soto Lontong Kok Tampilannya Seperti Lontong Sayur

Pantai Tanjung Tinggi Belitung

Mimpi adalah kunci

Untuk kita

Menaklukkan Dunia

Pasti kalian sudah tahu kalau lirik di atas adalah penggalan lagu berjudul Laskar Pelangi. Yups, kali ini pengen rasanya bercerita mengenai pengalaman menginjakkan kaki di Bumi Laskar Pelangi. Sudah lama rasanya pengen nulis pengalaman perjalanan selama di Belitung, akan tetapi belum kesampaian. Hingga cerita ini ditulis perjalanannya sudah berlangsung sekitar 3 tahun yang lalu.

Harus diakui film merupakan sebuah bentuk propaganda yang sangat efektif. Sejak menonton filimnya di tahun 2008 saya langsung terkesima melihat latar filim yang begitu bagus dan mempesona. Sejak saat itu saya pun berkeinginan, kalau suatu saat saya harus ke sana, walau pun hanya sesumbar dalam hati, mimpi tersebut pun menjadi kenyataan 10 tahun kemudian. Berikut kisahnya...

Museum KATA by Andrea Hirata

Berawal di bulan Oktober tahun 2018 kalau tidak salah, berketepatan salah satu maskapai penerbangan domestik menggelar event tahunan. Efeknya, banyak rute-rute dari maskapai tersebut dibanderol dengan harga yang sangat murah untuk tiket pergi dan pulangnya. Dua destinasi yang saya pilih saat itu adalah rute Jakarta-Tanjung Pandan dan Denpasar-Tambolaka. Cuma syaratnya harus beli di tempat pameran alias tidak tersedia secara online. 

Sebagai pejuang tiket berbajet murah, saya pun tidak kehilangan akal. Di group Facebook Backpaker Indonesia ternyata ada yang posting jastip tiket di pameran tersebut. Bermodal percaya langsung saya kontak nomor WA yang tertera di postingan tersebut dan walaaaaa.... tiket untuk kedua rute tersebut pun aman di tangan. Untuk kedua rute tersebut saya memilih keberangkatan di bulan November.

Sampai diwaktu yang ditentukan, berangkatlah saya dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Tanjung Pandan. Saat itu belum ada rute langsung dari Medan jadi harus melalui Jakarta dulu. Untungnya 2018 tiket belum naik gila-gilaan jadi masih bisa dimaklumi. Selama 1 jam mengudara, saya tiba di Bandara Tanjung Pandan, nama bandaranya panjang jadi disingkatnya Bandara H.A.S. Hanandjoeddin. Saya tiba sekitar pukul 1 siang waktu setempat. 

Untuk menuju pusat kota Tanjung Pandan banyak opsi transportasi yang dapat dipilih. Karena saya solo, jadinya memilih opsi yang paling murah yakni Bus DAMRI. Keluar dari bandara menuju arah parkiran kalian akan melihat Bus DAMRI ngetem menunggu penumpang. Dan menariknya, karena belum ramai pengunjung atau memang kebijakan dari pemerintah daerah, bus nya ini gak dipungut ongkos loh alias gratis. Bukan hanya itu, karena drivernya tahu tempat penginapan saya, malah diantar sampai depan hostel walaupun itu bukan rutenya. Mantap memang....

Saya menginap di sekitar pusat kota, di salah satu hostel yang menurut saya sangat bagus pelayanan dan kebersihannya. Belitung Backpacker Lodge adalah tempat saya menginap, dengan harga Rp. 90.000 per malamnya. Saya memilih untuk tinggal di dorm berharap mendapat teman jalan karena saya solo. Tapi ternyata di kamar berisi 8 bed cuma diisi saya seorang, sadddddd. Enaknya di penginapan ini, karena pemiliknya tinggal di bangunan yang sama, saya sering ditawari makan malam atau sarapan bersama walaupun jasa tersebut tidak termasuk di dalam harga kamar. Jadi buat kalian yang berbudget minim bisa menjadikan penginapan ini sebagai opsi. Untuk keliling-keliling sekitaran Tanjungpandan atau mau ke kota lain, kalian bisa rental motor yang dimiliki pemilik penginapan harganya Rp. 80.000 perharinya. Untuk bensin, hanya terdapat 1 SPBU di kota Tanjung Pandan, sisanya kalian harus beli ketengan di pinggir jalan kalau eksplore di luar kota Tanjung Pandan.

Karena sudah check in dan beres-beres barang bawaan di kamar, saya memutuskan untuk berkeliling kota Tanjungpandan. Destinasi yang pertama saya kunjungi adalah Pantai Tanjung Pendam. Sambil lalu saya perhatikan Kota Tanjungpandan ini termasuk kota yang sangat sepi juga. Walaupun di pusat kotanya di dominasi rumah toko, tapi aktivitasnya tidak banyak terlihat. Begitupun pantai yang saya kunjungi, sangat sepi. Hanya terdapat beberapa grup arisan atau perusahaan yang melaksanakan gathering.

Pantai Tanjung Pendam

Saya tidak berlama-lama di pantai, karena sepi. Selanjutnya saya mengunjungi kedai kopi yang katanya hits di Tanjungpandan, yang franchisenya ada dimana-mana, yup Kedai Kopi Kong Djie. Di Belitung ini banyak kedai bermerek sama, tapi kata pemilik penginapan kedai pertama ada di Jalan Kemuning, persis di depan Gereja Katolik Regina Pacis. Walaupun saya bukan penikmat kopi, rasanya berkunjung kesini merupakan to do list ketika wisata ke Belitung. Karena sudah sore, sayapun memesan Kopisusu, dan beberapa buah gorengan. Nongkrong di kedai kopi seperti Kong Djie ini kalian bisa melihat interaksi antar pengunjung yang bercengkrama sambil menikmati secangkir kopi.

Kedai Kopi Kong Djie pertama di Tanjung Pandan

Berbagai jenis teko yang digunakan untuk meracik kopi

Selanjutnya, karena masih ada waktu, saya mengunjungi Rumah Tradisional Belitung yang ada di Jalan Ahmad Yani. Karena kesorean, rumahnya sudah tutup. Alhasil saya cuma bisa foto-foto di luar dan menikmati detail arsitektur rumah panggung ini juga dari luar. Kalau buka, di dalamnya kita akan di jamu berbagai jajanan kue-kue tradisional khas Belitung (ini info dari temen saya loh... hahahha). Pasti menarik ya...

Rumah tradisional di Kota Tanjung Pandan

Malamnya saya keluyuran di sekitar Tugu Satam, berharap bakalan ramai, ternyata sama saja kayak suasana siang. Usut punya usut ternyata kata yang punya penginapan di sini memang sepi. Ramainya hanya pas weekend aja. Sisanya sibuk kerja dan sekolah makanya jadi sepi. Wisatawan mancanegaranya juga masih terbilang sedikit, karena saya jarang melihatnya berkeliaran di sini. Puas hunting foto di sekitar Tugu satam sayapun melanjutkan kulineran dekat-dekat tugu ini. Saya nyobain Soto Lontong di Kedai Mak Jana. Stelah makanannya muncul, saya terkejut karena wujudnya persis seperti lontong sayur yang ada di kampung saya. Hahahahaha....

Tampilan Soto Lontong di Belitung

Ini soto atau lontong??? coba tebak hahahahah


Habis Bensin di Antah Berantah, Eksplore Bumi Laskar Pelangi

Danau Kaolin Di Belitung Hari ke-2 di Belitung saya berencana mengunjungi Danau Kaolin, dan paling jauh saya ingin mengunjungi Gantong. Ada ...