Wednesday, January 30, 2019

Wonderfull India, Bikin Gereget di Hari Pertama

Jalanan Jaipur
Well, akhirnya saya menulis bagian India ni broos dan sist, sebelum keburu basi, hahahahah. Setelah dipendam hampir setahun akhirnya mood itu keluar juga. Kenapa India? Dulu sejak lulus kuliah sarjana saya sudah meniatkan diri untuk menginjakkan kaki di anak benua ini atau sekedar bisa eksplore 1 atau 2 kota di India. Tapi tebak baru tahun 2018 keinginan itu terwujud wich is 8 tahun kemudian. Pada posisi ini saya menjadi lebih yakin ketika kita meniatkan sesuatu, hal itu sudah cukup menjadi doa. Kita tinggal menunggu dan sabar hingga doa tersebut di ijabah sama yang Maha, teteup usaha dong ya pastinya masa ke India modal jalan kaki, hahahaha. 

Orang-orang disekitar saya juga tidak sedikit yang nyinyir, mulai dari "ngapain ke India?", "India jorok loo", "India banyak maling", "India gak aman", sampai "awas nanti lu di culik terus organnya di jualin". Semua itu berulang-ulah saya dengar dan saya menanggapinya cuman dengan senyum aja, secara netizen kan maha benar jadi kita ngadepinnya cukup diem aja lah. Hingga September 2017, kesempatan emas itu pun tiba. Ditahun yang sama sebulan setelah wisuda S2, di timeline Facebook saya terpampang tiket promo Jakarta-Jaipur PP 1,4 Juta oleh maskapai budget "si merah". Tanpa pikir panjang, saya pun langsung pesan untuk keberangkatan akhir februari 2018.

Jadilah akhir Februari 2018 saya bersama dengan seorang teman berangkat ke India dengan modal berselancar di dunia maya terkait budaya, akomodasi, transportasi, berbagai berita hangat yang terjadi di sana hingga jelajah berbagai acount IG untuk mencari inspirasi spot-spot ketjeh untuk berfoto di sana (mateng gak tuh persiapannya? hhahahaha). Kita berangkat subuh dari Cengkareng dan transit di Kuala Lumpur selama hampir 10 jam. Apa yang kami lakukan selama itu di Kuala Lumpur? Tunggu di postingan berikutnya. 

Dari bandara Kuala Lumpur kami berangkat pukul 7 malam dan sampai Jaipur sekitar jam 11 malam. Waktu di India lebih lama 1 jam di banding Kuala Lumpur dan 2 jam dibandingkan dengan waktu indonesia barat.

Sampai di Bandara Jaipur jam 11 malam setelah melakukan pengecekan imigrasi, kondisi bandara sudah sepi banget. Mungkin kamilah penerbangan terakhir malam itu. FYI biaya urus visa Online saat itu adalah USD 50, jadi beruntunglah kalian yang berkeinginan ke India karena per Juni 2018 WNI sudah dibebaskan visa kunjungan wisatawan selama 30 hari. Jadi uangnya bisa dipake buat biaya hidup seminggu deh, hahahahah. Karena sudah larut, kami langsung memesan taksi resmi bandara seharga 400 rupe buat ke hostel yang sudah kami booking sebelumnya. Kami memesan kamar seharga 80ribuan per orang. Dan baru sadar setelah beberapa hari di sana, hostel yang kami pesan tidaklah strategis. 

Keesokan paginya kita bangun langsung disambut sama hawa dingin pagi hari di India. Cari sarapan di sekitar hostel bukan perkara yang gampang, jam 8 pagi ketika kaami keluar toko-toko masih pada tutup cuy. Alhasil kami terpaksa memesan sarapan di hostel berupa toast, omlet dan coklat hangat seharga  495 rupe buat berdua. Setelah sarapan kami mandi dan bersiap untuk eksplore Jaipur. Jam 8.30 pagi kami berjalan di sekitaran hostel dan toko-toko masih tutup (udah disebut ya tadi, hahahah). Jalanan sudah mulai ramai ketika kalian mendengar bunyi klakson sahut-sahutan tanpa henti hingga akhirnya telinga beradaptasi dan akrab dengan suara khas jalanan di India tersebut. Beberapa ratus meter berjalan, kondisi jalanan di Jaipur kurang lebih mirip dengan kondisi jalan di Medan. Tapi di Jaipur lebih berdebu dan agak bau di beberapa bagian. Jangan heran ketika berjalan di jalanan India, kalian akan mencum aroma pesing atau bahkan kotoran yang bertebaran di jalanan so, mind your step.

Wajah Pertokoan di Jalanan Utama Jaipur
Rencana hari ini adalah full day trip ke beberapa destinasi wisata di Jaipur. Kami sudah membuat beberapa list sebelumnya. Beberapa diantaranya adalah City Palace, Hawa Mahal dan Amber Fort. Baca beberapa review di internet, salah satu alternatif yang menarik untuk sight seeing di Jaipur adalah dengan menyewa Bajaj atau Tuk Tuk. Kami mendapatkan penawaran menarik dari bapak-bapak yang melihat tampang kami yang mirip seperti turis ketika berjalan di sekitaran Hostel. Dia menawarkan mengantar kami satu harian full ke destinasi-destinasi tersebut dengan hanya 400 rupe untuk berdua. Kebiasaan jalan diluar negeri, kita akan terlatih mengkonversi mata uang. Saat dia bilang 400 rupe kita langsung berhitung dan berpikir harga tersebut masih masuk akal, sekitar 120.000 rupiah buat berdua. Berarti 60.000 per orang. Kita langsung deal dengan polosnya, dan tidak sadar bahwa kita sudah masuk perangkap scam pertama kami di India..... hahahahahah.

2 comments:

  1. Kok greget di akhir yaa, jdi inget kisah perjalanannya mas Agustinus Wibowo yang kena perangkap juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Greget ya mas. Hehehehe. Tunggu kelanjutannya pasti endingnya lebih greget lagi.

      Delete

Habis Bensin di Antah Berantah, Eksplore Bumi Laskar Pelangi

Danau Kaolin Di Belitung Hari ke-2 di Belitung saya berencana mengunjungi Danau Kaolin, dan paling jauh saya ingin mengunjungi Gantong. Ada ...