Friday, February 22, 2019

New Delhi, Nyobain Es Krim yang Diduga Kadaluarsa

Bangunan utama Humayun Tomb
Hari ke-2 di Delhi, pastinya lebih seger duong. Secara tidurnya berkualitas, hahahah. Hostel yang kami pilih suasananya sangat nyaman, AC nya sangat dingin dan tipikal hostel-hostel backpacker pada umumnya, ramai pelancong-pelancong ber budget tipis dari berbagai negara. Setelah sarapan dan mandi kami bergegas ke destinasi berikutnya. Oh ia, seharusnya hari ini hari terakhir saya dan teman saya di Delhi sebelum bertolak ke Agra. Tapi karena masih banyak destinasi yang belum didatangi dan terlalu cepat untuk berpindah kota, kami memutuskan untuk extend 1 malam lagi.

Destinasi pertama untuk hari ini adalah India Gate. Untuk mencapai lokasi ini sangat banyak stasiun MRT di sekitar lokasi, karena kawasan India Gate ini adalah kawasan perkantoran dan pusat pemerintahan. Tapi kami saat itu turun di Central secretariat station. Kami masih harus menyambung perjalanan dengan menggunakan tuktuk karena walaupun jam 10 pagi, matahari di Delhi udah serasa di padang Mahsyar aja, panasnya sampai ke ubun-ubun (ini lebai sih, hahahah). Setelah tawar-menawar kami deal dengan harga 30 rupee. Karna jalanannya lurus dan lebar, India Gate serasa dekat tapi percayalah butuh waktu 5 menit mencapai lokasi menggunakan Tuktuk. Lain cerita lagi kalau kami berjalan kaki di pagi hari yang berasa siang bolong seperti ini???? Alamat dah udah, hahahha.

Es krim yang expire datenya dihilangkan

India Gate berasa pasar malam minus biang lala dan komedi putar

Canopy dan khalayak di sekitarnya

India Gate dan traveler

Api abadi (Amar Jawan Jyoti) tepat di bawah India Gate 

Di India Gate, sangking panasnya kita coba makan eskrim bungkusan semacam Walls gitu, emang walls sih kayaknya brandnya. Harganya murah banget sekitar 50 rupe, kalau dirupiahkan sekitar 1000an gitu untuk jenis cone yang mirip corneto. Usut punya usut ternyata tanggal kadaluarsanya udah di hapus paksa sodara-sodara, mungkin udah lewat kali ya makanya dijual murah. Dan kita biasa-biasa aja gitu makannya, alhamdulillah sampai sekarang masih sehat. Hahahahaha...

Ini emang orang-orang India hobi jalan-jalan dan piknik kali ya, suasana India Gate saat itu Ruammme banget. Udah kayak pasar malam tapi siang minus biang lala dan komedi putar, hahahah. India Gate ini adalah sebuah monumen, War Memorial Monument, yang dibangun untuk mengenang 70.000 tentara yang gugur selama perang dunia ke-1. Bentuknya mirip  Arc de Triomphe di paris atau buat yang tinggal di Kediri mirip monumen yang di simpang lima itu loh. Dibangun pada tahun 1921, monumen ini tingginya 42 meter dan nama-nama para tentara terukir di semua sisi dinding monumen. Di bawahnya terdapat api abadi, yang kemarin diambil untuk pembukaan acara Asian Games Jakarta Palembang. Jadi api yang dibawa naik pesawat ke Indonesia itu ambilnya dimari gaisss...

Puas berfoto dan keliling di tempat ini kami bertolak ke destinasi berikutnya, Humayun Tomb. Untuk ke sini kami harus menaiki Tuktuk ke stasiun MRT terdekat kemudian turun di Khan Market Station. Dari Stasiun MRT kami masih harus melanjutkan perjalanan menggunakan Tuktuk lagi dengan ongkos 70 rupe buat berdua.Tiket masuk untuk wisatawan manca negara sebesar 500 rupe per orangnya. Kami sampai di Hamayun sekitar jam 2 siang. Menjelang sore mataharinya sudah mulai bisa diajak kompromi, gak sepanas jam 10 pagi tadi lagi.

Masuk dari gerbang depan Humayun Tomb

Penampakan dari sisi lain Humayun Tomb

Masuk dari gerbang utama, kompleks situs ini terdiri dari beberapa bangunan makam di dalamanya. Seperti bangunan mesjid beserta makam Isa Khan, Makam dan Taman Bu Halima (namanya emang bu halimah lohhh yaaa, hahaha), Makam dan Mesjid Afsarwala, beberapa rest house dan beberapa taman-taman kecil. Bangunan utamanya, Hamayun Tomb merupakan bangunan yang di khususkan untuk makam Bega Begum, istri pertama Humayun. Kalau buat orang awam ya, makam-makam di sini bentuknya seperti mesjid. Ukurannya juga buka main besarnya. Di sekiling bangunan makam terbentang taman dengan rumput hijau yang lumayan luas, cukup untuk membuat bangunan makam istri Raja Humayun ini menjadi bangunan yang monumental. Menikmati sore hari di kompleks makam ini sangat menyenangkan. Saya perhatikan semenjak dari Jaipur hingga Delhi, raja selalu membuat makam istri dan keluarganya semegah dan sebagus mungkin. Sehingga biarpun fungsinya sebagai makam, namun jauh dari kesan seram sama sekali.

Langit-langit kubah Humayun Tomb

Makam Humayun tepat dibawah kubah bangunan utama

Bangunan makam di sekitar bangunan utama

Sistem pengairan di dalam kompleks kawasan Humayun Tomb
Bagian interior dalam Humayun Tomb

Waktu menunjukkan jam 4 sore, kami bertolak ke destinasi terakhir hari ini. Letaknya ada di kawasan Chandni Chowk, pasar di kawasan kota lama Delhi. Ada sebuah rooftop yang instagramable banget. Di lihat dari photo-photo yang bertebaran sih bangusnya kesana pas sunset. Tapi melihat waktu yang sudah menunjukkan jam 5 sore kami ragu akan dapat momen yang pas ketika disananya atau malah zonk. Dan ternyata benar, sesampainya di stasiun Chawri Bazar, kami gak tahu ke arah mana harus berjalan. Alhasil hanya memanfaatkan foto di HP dan menanyakan lokasi tersebut ke warga sekitar, hahahahaha, useless banget kayaknya ya. Sejam mondar-mandir di pasar, akhirnya kami menemukan tempat yang dicari. Pintu masuknya berada di gang kecil, gak ada papan penunjuk arah, jadi harus niat memang nanya-nanyanya. Melewati beberapa jalan setapak, akhirnya kami sampai di rooftop lantai 4 permukiman warga. Tapi sayangnya kami tiba mataharinya udah keburu ilang. Dan dari pada nanggung, ya kita foto aja di gelap-gelapan. Hahahahaha....

Mataharinya udah keburu pergi

Hari ke-2 ini kami cuma sanggup datengin 3 destinasi, nyerah sama panasnya India. Satu hal yang seger di hari ke-2 ini adalah nyobain jus nenas porsi besar dengan harga murah di Chandni Chowk. Jusnya gak oplosan loh, ASELI... nenasnya langsung di peresss depan mata masukin ke gelas. Cuman ya gak tau mesin peras sama gelasnya steril apa enggak. Hahahahahah

Sekian hari ke-2
Keep jalan-jalan, keep eksploring.... 

No comments:

Post a Comment

Habis Bensin di Antah Berantah, Eksplore Bumi Laskar Pelangi

Danau Kaolin Di Belitung Hari ke-2 di Belitung saya berencana mengunjungi Danau Kaolin, dan paling jauh saya ingin mengunjungi Gantong. Ada ...