Sunday, March 29, 2015

Naik Bus Antar Negara, Dari Phnom Pehn ke Ho Chi Minh City

24 Januari 2015

Bus yang Saya Tumpangi ke Ho Chi Minh City


Bus malam yang saya tumpangi tiba di Phnom Pehn jam 6 pagi. Kami didrop di salah satu minimarket 24 jam. Tempatnya memang terlihat seperti pemberhentian bus sementara. Semua penumpang turun dan mengambil barang bawaan masing-masing. Bagi penumpang yang seudah memiliki tiket terusan ke Ho Chi Minh City tinggal menunggu jemputan bus berikutnya. Masalahnya di sini adalah tidak ada tanda-tanda tempat pembelian tiket. Nah looo....

Suhu pagi itu agak dingin seperti kampung halaman saya di Indonesia. Sembari berpikir bagaimana cara ke Ho Chi Minh City, saya memesan sarapan berupa vegetable omelet dan teh. Teh disini sungguh tidak ada rasanya, tawar. Jadi asikin aja deh teh nya. Satu persatu penumpang pun pergi tinggal saya sendiri dan 2 orang turis asal Australia. Seorang warga lokal mendekati mereka dan memberi tiket ke HCMC (nama kota saya singkat saja biar gampang). Karna nasib berwajah lokal saya pun dilewatkan begitu saja. Jadi saya harus jemput bola dong, saya langsung mengejar orang tersebut dan menanyakan tiket ke HCMC, dia bilang kalau bus selanjutnya berangkat 1 jam lagi. Saya pun bilang tidak masalah asalkan saya sampai di HCMC tidak lebih dari jam 5 sore. Karena saya search diinternet kereta api yang berangkat ke hanoi hanya 2 kali sehari. Dan yang terakhir adalah jam 17.00 waktu setempat. Setelah selesai bertanya sang calo tiket pun pergi entah kemana, dia menyuruh saya menunggu karna dia harus memastikan dan memesan tiket yang akan saya beli. Alhasil tinggal lah saya seorang diri, 2 turis Australia tadi telah berangkat lebih dulu dan mereka dijemput semacam angkot kalau di negara kita.

Sembari menikmati sarapan yang bisa dibilang seadanya ini, saya pun menunggu si calo tiket, berharap dia bukan salah satu scam yang banyak dibicarakan di laman-laman internet. Belum sempat sarapan saya habis diapun muncul sambil menyerahkan tiket bus HCMC yang saya perlukan. Tiket bus tersebut saya bayar seharga 8 USD, tanpa tau kondisi bus yang akan saya tumpangi seperti apa, jadi saya percaya saja pada si calo ini. Dia menginstruksikan agar saya bersiap-siap karna saya akan diantar ke pool bus dengan menggunakan becak. Becak mereka sangat unik, bentuknya seperti delman cuma yang menarik kereta tersebut bukanlah kuda melainkan sepeda motor, hampir sama seperti tuktuk di Siem Reap cuman lebih besar sedikit. Ternyata bukan hanya saya saja yang akan dianta ke pool bus, ada dua orang warga lokal yang sepertinya akan berangkat ke HCMC juga. Jarak dari pemberhentian bus ke Pool Bus menuju HCMC tidaklah terlalu jauh, 10 menit berkendara, itu pun dengan kondisi jalanan yang ramai. Di pool pemberhentian bus ini saya melihat beberapa turis asing tergeletak di kursi, mereka tertidur pulas. Sayapun mencari tempat yang kosong untuk duduk sembari meletakkan tas ransel saya yang besar, bus akan berangkat pukul 8 pagi waktu setempat, saya memiliki waktu 15 menit untuk bersih-bersih di toilet.

Pemandangan yang Mendominasi Selama Perjalanan

Suasana sungai Mekong 
Tepat jam 8 lewat 5 menit bus pun berangkat. Diluar dugaan bus yang saya tumpangi terbilang nyaman, full AC, seat 2-2, free mineral water, free makan siang (walaupun saya tidak makan karna takut tidak halal) dan tak ketinggalan TV flat berukuran 24 inchi siap menghibur anda selama perjalanan (walaupun tontonan yang mereka sajikan adalah film-film Hollywood dengan sub Khmer yang dibacakan, BUKAN dubbing, secara flat dari awal hingga akhir film). Waktu yang diperlukan untuk sampai ke HCMC kurang lebih 8-9 jam. Dengan waktu selama itu saya hanya duduk manis dan memilih untuk diam selama perjalanan (karna masalah komunikasi). Tepat jam 11 siang bus telah sampai di pelabuhan penyebrangan kapal fery, kita akan menyebrangi sungai mekong dalam waktu kurang lebih 20 menit. Kondisi pelabuhannya lebih mirip pasar tradisional, karna di kiri kanan jalan sangat banyak toko-toko non permanen seperti yang terdapat di pasar-pasar tradisional di Indonesia. Setelah antri selama 10 menitan, bus yang kami tumpangi pun bersiap menaiki kapal fery yang akan menyebrangkan kami ke sisi sungai mekong yang lain. Pemerintah masih mengandalkan kapal fery untuk sebagai moda transportasi penyebrangan di Sungai Mekong, walaupun di kejauhan saya melihat ada jembatan yang melintasi sungai ini, tapi nampaknya masih dalam tahap konstruksi. Sebagian penumpang lebih memilih duduk menunggu di dalam bus karena cuaca saat itu sangat terik, hanya beberapa yang turun menikmati keindahan sungai mekong. Tak butuh waktu lama kapal yang membawa kami pun berlabuh di sisi lain sungai mekong. Perjalanan dilanjutkan, dan pemberhentian berikutnya adalah rumah makan karena waktu telah menunjukkan pukul 1 siang waktu setempat. Setelah makan siang, pemberhentian berikutnya adalah border perbatasan Kamboja-Vietnam. Hanya butuh 20 menit untuk sampai ke perbatasan tersebut. Sebelum berhenti di Rumah Makan, passport kami telah dikumpulkan oleh kondektur agar dapat diproses lebih cepat sembari kami istirahat menikmati makan siang. Dia menyerahkan semua passport yang telah dikumpulkan ke petugas imigrasi yang telah menunggu di Rumah Makan dengan mengendarai sepeda motor.

Sesampainya di border imigrasi, semua penumpang disuruh turun dan membawa barang bawaan masing-masing tanpa ada yang tertinggal. Karena passport telah diproses sebelumnya, kami hanya perlu melewati konter-konter pemeriksaan dan x-ray barang bawaan ketika nama kami dipanggil satupersatu oleh petugas. Tak memakan waktu lama, semua penumpangpun telah menaiki bus dan tibalah kami di wilayah darat Vietnam. Masih dibutuhkan 3-4 jam lagi untuk sampai di HCMC, layaknya suburban, kondisi perbatasan dipenuhi oleh rumah-rumah toko dan jalan lintas yang lebar-lebar. Tepat jam 4 sore waktu setempat tibalah bus yang kami tumpangi di Ho Chi Minh City. Kondisi kotanya tidak beda jauh dengan Jakarta. Sangat banyak pengendara sepeda motor, bahkan mendominasi jalan raya. Jadi tak hanya pejalan kaki, pengendara mobil dan bus juga harus ekstra hati-hati ketika berada di jalan raya. 


Kondisi Jalan di Kota Ho Chi Minh City



Suasana Taman di
Pham Ngu Lao
Tiba di pusat kota, kondektur bus pun menanyakan tujuan masing-masing penumpang. Rupanya bus ini menyediakan layanan antar sampai lokasi tujuan. Karna saya tujuan awalnya ingin naik kereta api ke Hanoi maka saya meminta diantar ke Stasiun Kereta. Karna kondisi saat itu sedang rush hour saya disarankan untuk bergabung dengan turis-turis lainnya untuk diantar ke kawasan backpacker karena katanya sangat dekat dengan stasiun kereta api. Saya pun menurut, kami diturunkan di loket bus kemudian di oper ke bus yang lebih kecil untuk diantar ke kawasan backpacker tersebut. Sebelumnya saya belum ada gambaran bagaimana kondisi kawasan backpacker ini, karena saya belum melakukan riset. Dan setelah stay beberapa hari di HCMC barulah saya tahu kalau Pham Ngu Lao, nama kawasan backpacker, merupakan kawasan strategis yang dekat kemana-mana dan letakanya berada di distrik 1 kota HCMC. 

Karena lokasi dan suasananya ini lah saya memutuskan untuk stay beberapa hari sebelum melanjutkan perjalanan ke Hanoi via udara, setelah bertanya dan melakukan pertimbangan saya urung untuk menggunakan kereta api  karena masalah waktu. Alhasil saya pun book kamar untuk 2 malam, membeli tiket pesawat, dan membeli paket tour sungai mekong untuk keesokan harinya. Untuk menghabiskan waktu saya pun berjalan-jalan di sekitar Pham Ngu Lao. Saya mengunjungi taman dan pasar tradisional yang letaknya tidak jauh dari lokasi saya menginap. Saya mendapat kamar dorm seharga 11 USD per malam, kondisinya sangat nyaman untuk sekedar istirahat setelah lelah berjalan seharian.

4 comments:

  1. Halo mas, mau tanya beli tiket pesawat dari hcmc-hanoi kalo beli disana kena berapa? Beli dimana?? Nyari di traveloka mahal banget adanya vietnam airlines doang

    ReplyDelete
    Replies
    1. kemarin saya dapat harga normal. soalnya saya cek harga di web resminya juga sama. saya pesannya di travel agent deket penginapan di daerah pam ngulao. kalau punya creditcard sih bisa pesen sendiri leat online. pesawat low budgetnya kalau disana itu vietjet air sama jetstar kalau tidak salah. Silahkan di cek...

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Bang, bisa dibantu selama jalan2 disiem reap menggunakan transportasi apa n di ho chi min? Soalnya saya masi pemula.. Ingin backpackeran jg..

    ReplyDelete

Habis Bensin di Antah Berantah, Eksplore Bumi Laskar Pelangi

Danau Kaolin Di Belitung Hari ke-2 di Belitung saya berencana mengunjungi Danau Kaolin, dan paling jauh saya ingin mengunjungi Gantong. Ada ...