27 Januari 2015
|
Pemandangan Teluk Halong dari Ketinggian |
Hari ini saya akan melakukan perjalanan menuju Halong Bay,
salah satu tempat wisata yang terkenal di Hanoi Vietnam. Setelah book tempat
seharga lebih 100 USD untuk tur 2 hari 1 malam, all in, jadi kita hanya perlu
duduk manis dan mengikuti arahan tur guide. Saya bangun jam 6 pagi karena
petugas hotel bilang saya akan di jemput sekitar jam 7 lewat. Saya siap-siap
mandi dan berkemas, karena tas ransel besar yang saya bawa nanti akan saya
titip di hostel tempat saya menginap di Hanoi. Usai beberes di kamar, saya
melanjutkan naik ke lantai atas untuk sarapan, untung hotel yang saya book
menyediakan sarapan berupa roti dan telur, jadi saya tidak repot-repot untuk
mencarinya keluar hostel yang saya perkirakan masih tutup semua. Tepat jam 07.15
waktu setempat, bus shuttle yang menjemput saya datang. Supirnya sangat ramah,
seperti biasa, karna saya berwajah lokal dia mengajak saya berbicara dalam
bahasa setempat yang tidak saya mengerti (apa saya harus cat rambut ya, biar
berbeda sedikit). Di dalam bus jemputan sudah terdapat beberapa turis-turis
asing dari berbagai negara. Kami berpindah bus ke ukuran yang lebih besar 15
menit kemudian setelah bus menjemput penumpang terakhir. Karna saya
solo traveler tentunya saya harus SKSD dong (sok kenal sok dekat) agar
perjalanan tidak membosankan. Disinilah saya berkenalan dengan beberapa rekan
yang sebagian besar berasal dari Australia dan satu orang dari Amerika, Thomas.
Semua yang saya ajak bicara umumnya mengambil paket tur 3 hari 2 malam, bahkan
ada yang mengambil 1 hari perjalanan (saya tidak menganjurkannya karna terlalu
melelahkan). Hanya Thomas dan saya lah dalam bus tersebut yang mengambil paket
2 hari 1 malam.
Perjalanan bus akan memakan waktu kurang lebih 4 jam, dan
bus akan berhenti di rest area sebanyak satu kali untuk 'happy time'. Turis di
sebelah saya tertawa ketika tour guide menyebutkan kata tersebut. Kami yang
tidak tahu hanya bengong saja. Ketika saya tanyakan ke ibu-ibu disebelah saya
barulah saya mengerti happy time itu adalah buang air kecil, ketika mau masuk
toilet kita akan cemas namun berubah 180 derajat ketika telah keluar, felling
happy, katanya sambil tertawa. Ibu ini akan menjadi teman ngobrol saya selama 4
jam kedepan karena Thomas sibuk membaca buku dan mendengarkan headset. Saya dan
si ibu pun berbagi pengalaman mengenai banyak hal khususnya traveling. Di
usianya yang hampir menginjak kepala 5 ibu ini terbilang amat berani, apalagi
dia pergi sendiri (memang kalau passion sudah di jalan-jalan, usia bukan lah
hal penting). Sebelum ke Halong Bay dia telah bepergian ke Sapa, destinasi
tersohor selanjutnya yang terdekat dengan Hanoi. Dia menunjukkan beberapa foto
ke saya selama dia liburan di sapa. Sungguh sangat seru dan menyenangkan
melihatnya. Saya pun berencana untuk mengunjunginya lain kali (semoga ada
rejeki).
|
Kapal yang Kami Gunakan Berlayar di Halong Bay |
Dua jam lamanya kami berkendara, tibalah kami di rest area
untuk melakukan ritual happy time tersebut. Disana sudah banyak antri
turis-turis yang berbeda bus dengan kami. Kondisi cuaca yang dingin menyebabkan
kita untuk buang air kecil berkali-kali karena kita tidak mengeluarkan keringat
dari kulit. Untungla mayoritas wisatawan merupakan wanita dan tidak perlu antri
panjang bagi kami para lelaki, bahkan si Thomas bilang "for this time i am
glad to be a man" hanya karna perkara buang air kecil. Kenapa tidak wanita
selain untuk buang air beaar atau kecil mereka membutuhkan toilet untu sekedar
memperbaiki bedak dan semacamnya. Rest area ini cukup luas, untuk
pemeberhentian bus tempat ini dilengkapi toko penjual makanan ringan dan resto
kecil bahkan sepanjang mata memandang selain bus tempat ini dipenuhi oleh
patung-patung dan ukiran bermacam-macam ukuran yang tak boleh diambil fotonya, karna semua barang tersebut untuk di jual. Sekitar 45 menit kemudian, penumpang
disuruh naik kembali kedalam bus untuk melakukan perjalanan. Diperlukan waktu
kurang lebih 2 jam lagi untuk sampai ke pelabuhan halong. Percakapan dengan si
ibu pun dilanjutkan dalam sisa perjalanan.
|
Kondisi Berkabut di Halong Bay |
Tepat pukul 12 siang kami pun sampai di pelabuhan halong.
Disana kami langsung dibagi kedalam beberapa grup berdasarkan jenis kapal yang
kami tumpangi. Sebenarnya saya tidak memiliki ekspektasi yang lebih terhadap
kapal yang akan saya gunakan nanti sampai akhirnya saya dan penumpang lain
tercengang melihat langsung kondisi kapal. Kapal yang kami tumpangi setara
dengan hotel bintang 4, dengan fasilitas AC, private bathroom dengan hot
shower, belum lagi tempat tidurnya sangat nyaman. Karena sama-sama solo
traveler saya dan Tom pun kebagian kamar twin bed. Sebenarnya
terjadi perdebatan kecil di kapal masalah pembagian kamar ini, lebih tepatnya
kekeliruan komunikasi. Ketika tur guide menyebutkan triple room dengan
penyebutan cheaper room. Karena para turis-turis ini tidak ada yang merasa
membayar untuk kamar dengan harga murah alhasil tidak ada yang mau menempatinya
hingga akhinya tur guide menjelaskan triple room bukan cheaper room. Serempak
kami ber ooooooooo......
|
Gugusan Batu Kapur di Sepanjang Perjalanan |
Makan siang pun dilanjutkan setelah semua urusan bagi-bagi
kamar selesai. Bukan karena saya muslim, tapi memang semua penumpang ditanyai perihal
makanan apa yang pantang dan mana yang tidak. Sehingga koki kapal dapat
menghidangkan makanan yang dapat di nikmati oleh semua penumpang. Saya hanya
berpesan saya tidak makan ayam dan daging. Alhasil saya cuma makan tahu dan
seafood, tapi itu bukan masalah karena sangat banyak macam-macam seafood yang
disajikan. Jadi jangan khawatir. Untuk minum saya membawa 2 botol air mineral
ukuran 1 liter ke kapal. Karena hanya makanan yang include ke paket tur tidak
dengan minuman. Setelah makan siang tur guide pun menjelaskan kegiatan yang
akan kami lakukan di Halong Bay sampai besok.
Sepanjang jalan menuju pemberhentian pertama kami disuguhi oleh gugusan-gugusan karts yang mempesona. Menurut sejarahnya penduduk Vietnam percaya bahwa gugusan-gugusan ini tercipta dari seekor naga yang turun dari langit sewaktu jaman peperangan ribuan tahun lalu. Jumlah gugusan ini sebanyak 1969 dan telah masuk kedalam daftar situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1994.
|
Suasana Pantai Di Salah Satu Gugusan Karts |
|
Tangga Untuk Melihat Halong Bay Dari Ketinggian |
Pertama tempat yang kami tuju adalah pantai disekitar Halong
Bay. Di sana kami bisa menaiki anak tangga yang jumlahnya ratusan dan dari
puncak kita bisa menikmati pemandangan gugusan-gugusan batu karst sejauh mata
memandang. Lelah mengambil benerapa foto, kami pun turun kembali ke pantai untuk
bersantai. Beberapa memang memutuskan untuk berenang tapi saya lebih memilih
duduk di pinggir pantai menikmati suasana bersama turis-turis lainnya. Walaupun
matahari terlihat bersinar, namun kondisi cuaca sangat dingin (awal tahun
merupakan musim dingin di daerah utara vietnam) karena angin yang bertiup membawa hawa dingin dari utara.
Selama 1 jam kami leha-leha di pantai kami pun menuju destinasi berikutnya,
sebuah gua yang terdapat di salah satu gugusan batu karts. Sepanjang perjalanan
menuju gua tersebut kami disuguhkan pemandangan gugusan-gugusan karts yang
sangat indah. Sebenarnya sama dengan yang ada di Phiphi Thailand dan Raja
ampat. Tapi sayang kondisi cuaca pada saat itu ber awan dan sebagian besar
gugusan-gugusan yang berada di kejauhan tidak terlihat dengan jelas. Kurang
lebih 1 jam kemudian sampai lah kami di dermaga batu karst yang terdapat guanya
ini.
Gua yang kami kunjungi bernama Hang Sung Sot, hang berarti gua dan Sung Sot berarti kejutan. Gua ini awalnya tertutup oleh permukaan air laut. Namun perlahan karena surut, terciptalah ruang-ruang di dalam gugusan karts yang membentuk gua dengan berbagai macam ukuran. Kenapa disebut Gua Penuh Kejutan? di dalam gua ini banyak bebatuan karang yang menyerupai bentuk-bentuk binatang seperti kambing, kura-kura dan bahkan merlionnya Singapura. Selain itu langit-langit gua juga selain dipenuhi stalaktit juga dipenuhi oleh cekungancekungan yang dibentuk oleh riak-riak air laut jutaan tahun lalu. Kondisi di dalam gua cukup terang karena dipenuhi cahaya lampu yang berwarna-warni.
|
Dermaga Menuju Gua |
|
Langit-Langit yang Terbentuk dari Riakan Air Laut |
|
Suasana Dalam Gua |
|
Berbagai Bentuk Karang yang Terdapat di Dalam Gua |
Harusnya itenary hari itu
masih tersisa satu lagi, yaitu kayaking. Namun setelah berunding dan semua
peserta tur sepakat, maka kayaking dilanjutkan besok pagi sebelum sarapan.
Alhasil kami pun kembali kekapal sekitar jam 6 sore dan menghabiskan sisa malam
di kapal sampai besok pagi, saya memilih duduk-duduk di dek kapal di lantai
paling atas sambil menikmati matahari terbenam di antara gugusan-gugusan gunung
karst.
|
Beberapa Kapal Yang Berlabuh di Teluk Halong Menunggu Malam Tiba |
No comments:
Post a Comment