Sunday, August 9, 2015

Shanghai Hari ke-2, Berkunjung ke Yuyuan Garden sampai ke Shanghai Expo

4 Februari 2015

Suasana di Dalam Yuyuan Garden

Setelah semalaman browsing tentang area-area wisata di Shanghai, jatuhlah pilihan saya untuk mengunjungi Yuyuan Garden, karena merupakan salah satu a must visit place in Shanghai. Cukup mudah untuk menjangkau taman ini, cukup dengan menaiki Shanghai Metro dan berhenti di Stasiun Yuyuan Garden line 10, cukup mudah bukan??? Saya berangkat sekitar jam 8 pagi setelah menyempatkan mengisi lambung agar tidak kelaparan di jalan, serta mempersiapkan beberapa botol air minum untuk persediaan agar jangan sampai dehidrasi.

Bangunan di Sekitar Yuyuan Garden
Saya tiba di stasiun Yuyuan Garden 45 menit kemudian, kita dapat memilih pintu keluar mana saja, karena begitu keluar stasiun di luar akan ada papan penunjuk yang mengarahkan kita menuju ke taman Yuyuan ini. Terletak di salah satu jantung kota tua Shanghai, taman ini masih terjaga ke originalitasannya meskipun Shanghai merupakan kota yang sudah sangat maju dan moderen. Dalam Bahasa China, Yuyuan memiliki arti kebahagiaan, oleh sebab itulah taman ini disebut juga The Garden of Happiness. Taman ini dibangun pada zaman Dinasti Ming, dan merupakan salah satu taman terbesar dan termegah pada masanya. Desainnya sendiri terdiri dari beberapa bangunan-bangunan berarsitektur tradisional China yang dilengkapi oleh kolam-kolam yang sangat indah. Taman ini terbagi kedalam 6 area yang masing-masing areanya dipisahkan oleh tembok berukiran naga. Di sini kita dapat menikmati keindahan alam berupa pepohonan yang masih asri diselingi suara riak-riak air yang sangat menyejukkan. 

Salah Satu Kolam di Yuyuan Garden
Diluar komplek taman ini dikelilingi oleh toko-toko penjual cendramata dan oleh-oleh. Bangunannya sengaja dibuat memiliki unsur-unsur tradisional bertujuan agar sesuai dengan konteks taman Yuyuan. Jadi kalau berkunjung ke Shanghai, tempat ini layak dimasukkan kedalam list mengingat tempat ini memiliki sejarah dan tentunya surganya belanja oleh-oleh yang masih bisa ditawar dengan harga miring. Heheheheh.....

Beberapa Toko di Sekitar Taman
Ditengah jalan mau ke stasiun metro, berniat untuk melanjutkan ke destinasi wisata selanjutnya, saya bertemu dua gadis lokal, sebut saja namanya Lingling dan Mingming. Entah scam atau bukan, awalnya saya dimintai tolong untuk mengambil foto mereka berdua, kemudian diajak ngobrol ini dan itu, hingga akhirnya saya terbujuk untuk join bersama mereka untuk menyaksikan pertunjukan Tea Art. Pertunjukan Tea Art ini menunjukkan bagai mana masyarakat zaman dahulu menyajikan teh. Karena mereka sangat menyukai budaya minum teh, maka lahirlah teh dengan bermacam-macam rasa dan khasiat. Mulai dari teh untuk awet muda, teh mempercantik wajah, teh anti pikun dan sebagainya dan sebagainya. Untuk menikmati semua teh itu kita diharuskan membayar 20 yuan per gelas (kebayangkan gelasnya mereka ukurannya sebesar apa???) dan dalam satu pertunjukan ada 8 gelas. Jadi kalikan sendiri saya habis berapa. Belum lagi setelah pertunjukan kita diwajibkan membeli salah satu dari teh tersebut. Awalnya saya menolak dan menjelaskan uang saya tidak cukup, tapi mereka tetap memaksa dan bilang kalau itu kurang sopan, jadi gadis-gadis ini menyarankan untuk patungan karena ada promo beli 2 gratis 1. jadilah kita patungan bertiga dan uang saya kandas 300 yuan, YA 300 YUAN.... !!!!!! jadi total 460 YUAN. Silahkan kalikan sendiri jadinya berapa rupiah T__T. Pada akhirnya mereka mengantarkan saya ke stasiun metro dan masih berusaha mengajak saya menyaksikan pertunjukan sirkus, tapi saya menolak, takut duit saya terkuras lagi lebih dalam. Bye......

Saya Berfoto Di Gerbang Qibao
Qibao Temple
Destinasi berikutnya Qibao, ini berdasarkan saran dari mereka berdua, apa salahnya di coba. Sebelumnya saya singgah di Stasiun kereta api untuk membeli tiket ke Guangzhou, takut kehabisan. Beruntung saya masih mendapat tiket Hard seat seharga 206 yuan (duh masih keinget 460 yuan saya yang kandas). Selanjutnya saya menaiki metro dan berhenti di Stasiun Qibao line 9. Qibao merupakan salah satu kota tua di Shanghai yang terletak di pinggiran Puhui River. Bangunan di daerah ini masih tetap dipertahankan tradisional untuk menjaga keasliannya. Karena berada di pinggiran sungai maka perahu merupakan salah satu transportasi yang dipakai masyarakat pada jaman dahulu, dan masih bisa difungsikan sampai sekarang. Daerah ini terkenal dengan berbagai macam kulinernya yang aneh-aneh. Karena sangsi akan ke halalannya, alhasil saya hanya berjalan-jalan berkeliling dan capture beberapa view yang menarik. Masih mencoba move on dari dua gadis 460 Yuan.

Toko di Pinggir Sungai Qibao
Setelah puas berkeliling di Qibao, saya memutuskan untuk ke destinasi berikutnya. Waktu sudah menunjukkan Pukul 3 sore. Saya bertujuan mengunjungi Shanghai Expo. Meskipun sudah tidak ada expo lagi, tapi masih tersisa beberapa paviliun-paviliun ber arsitektur menarik di sana. Sana menaiki metro dan berhenti di Stasiun China Art Museum Line 8, setelah selesai expo hanya tersisa beberapa pavilun saja, salah satunya paviliun China yang sekarang dijadikan Art Museum. Selain itu ada River mall dan Mercedes Benz Paviliun yang masih tersisa. Karena sudah sore sekitar jam 5 dan kondisi berkabut saya hanya singgah sebentar berfoto dan akhirnya pulang. Saya menyempatkan kembali mengunjungi Nanjing Road untuk makan sebelum akhirnya kembali ke Hostel untuk istirahat.


Pusat Jajanan Qibao



No comments:

Post a Comment

Habis Bensin di Antah Berantah, Eksplore Bumi Laskar Pelangi

Danau Kaolin Di Belitung Hari ke-2 di Belitung saya berencana mengunjungi Danau Kaolin, dan paling jauh saya ingin mengunjungi Gantong. Ada ...