Wednesday, August 12, 2015

Mengunjunjungi GuangZhou Pertama Kalinya

7 Februari 2015

Menara Canton yang menjadi Icon GuangZhou
View Waktu Malam Hari
Saya tiba di Guangzhou jam 8 pagi. Seperti biasa, tempat yang saya datangi terlebih dahulu adalah stasiun metro, untuk melihat rute dan tempat yang akan saya tuju selanjutnya. Sewaktu di Shanghai saya sudah book hostel di Guangzhou terlebih dahulu. Di webnya ada dicantumkan rute dan alamat bagaimana cara menuju hostel tersebut. Saya memilih yang terdekat dengan stasiun, serta membaca beberapa review mengenai hostel yang akan saya pilih tersebut. Belajar dari pengalaman di Shanghai, saya harus lebih teliti dalam memilih hostel. Saya mencari Stasiun Ximenkou ada di line berapa, karena hotel yang saya book lokasinya tidak jauh dari sana. Setelah menemukannya di map, saya langsung membeli tiket. Sebagai catatan, mesin penjual tiket di Guangzhou ini ada beberapa yang dijaga oleh mbak-mbak cantiknya. Tujuan mereka sebenarnya adalah membantu penumpang yang tidak paham menggunakan mesin tiket otomatis ini. Masalahnya adalah, kadang mereka mengambil sisa uang kembalian tanpa sepengetahuan penumpang walaupun itu cuman 10 ataupun 50 sen. Jadi kalikan saja kalau mereka dapat banyak. Saya baru mengetahuinya ketika membeli tiket dengan tujuan yang sama, selisih tiketnya 50 sen, lumayan kan?????


GuangZhou Opera House Karyanya Mbak Zaha

Entrance Utama Opera House



Sesampainya di Ximenkou Station, saya langsung mengikuti instruksi yang sudah saya catat dari web. Sangat mudah menemukan hostelnya sebenarnya, cuman harus sedikit bersabar. Berbeda dengan Beijing dan Shanghai yang bisa check in jam berapa saja, di sini saya harus menunggu pengunjung yang check out dan kamar di bersihkan, maklum lagi full booked. Alhasil saya disuruh kembali lagi seltelah jam 2 siang. Karena pengaruh cuaca yang dingin, saya tidak perlu mandi pagi itu karena saya tidak berkeringat. Hehehehehe.... setelah menitip tas, daripada bengong saya melanjutkan perjalanan ke destinasi wisata yang dekat dan mudah dijangkau saat itu. Setelah searching dengan modal WiFi hostel, maka saya memutuskan untuk pergi ke Canton Tower, menara yang menjadi iconnya Guangzhou. Saya kembali ke Ximenkou Station dan membeli tiket menuju Stasiun Lujiang di line 8. Sebelumnya saya membeli beberapa roti untuk sarapan sebelum melanjutkan perjalanan ke canton tower.

Di Lantai Ground Ada Kolam Susus, eh... Ikan
Menara Canton ini dinamai sesuai dengan etnis canton yang banyak mendiami Guangzhou. Tingginya sendiri mencapai 600 meter dan difungsikan sebagai menara observasi dan menara pemancar berbagai media (sesuai dengan yang saya baca di wiki). Bentuk bangunannya sendiri sangat unik, seperti kumpulan sumpit yang di twist, sehingga membentuk lekukan pinggang pada bangunannya. Bangunan ini sendiri terbuat dari pipa-pipa baja, dan mulai dibangun sekitar tahun 2005 dan selesai tahun 2010. Pada malam hari menara ini memiliki konsep lighting yang sangan indah. Puas capture beberapa view di sekitar menara ini saya berniat berjalan kaki ke sisi sungai di seberangnya. Kelihatannya sih dekat, tapi saya berjalan lebih dari satu jam untuk mencapai sisi yang satunya. Heheheheh.... hitung-hitung olah raga, soalnya capek duduk di kereta api hampir 20 jam. 

Di sana saya menemukan Guangzhou Opera house, salah satu bangunan karya Zaha Hadid, jangan tanya bentuknya seperti apa, kalau kamu arsitek atau mahasiswa arsitek, taula bagaimana gaya-gaya desain arsitek wanita peraih penghargaan Pritzker Architecture Prize tahun 2004 ini. Tak jauh dari gedung opera ini terdapat Perpustakaan Guangzhou. Bentuknya seperti buku, saya menyempatkan masuk kedalamnya. Suasananya seperti Mall kalau di Indonesia, ramainya bukan main, padahal cuman perpustakaan yang isinya buku buku dan buku. Saya sampai berdecak kagum melihatnya, andai saja indonesia punya yang beginiaan..... Di sebelahnya masih ada satu buah museum lagi cuman sudah tutup karena sudah kesorean, saya memutuskan pulang ke hostel dan singgah terlebih dahulu di Beijing Lu.

Perpustakaannya GuangZhou

Suasana Dalam Perpustakaan

Canggih kan?? Ala-ala Iron Man Gitu

Museum di Sebelah Perpustakaan
Beijing Lu, Pusat Berbelanja
Ya, Beijing Lu. Setelah Wang Fu jing dan Nanjing Road, ternyata Guangzhou punya tempat perbelanjaan ala-ala pinggir jalan yang sama. Namanya Beijing Lu, lokasinya sangat dekat dengan hostel saya menginap, kalau berjalan kaki dapat ditempuh dalam waktu 15 menit saja. Disini saya menemukan lagi Mie seperti di Beijing dan Shanghai, tanpa pikir panjang saya masuk dan langsung pesan satu porsi. Heheheheh.... Saya kembali ke Hostel karena sudah cukup lelah seharian berjalan dan belum ada istirahat sesampainya di Guangzhou.


4 comments:

  1. Sebagai penggemar menara dan gedung tinggi, saya merasa sedih belom pernah ngeliat Canton Tower ini :( Semoga dalam waktu dekat bisa cepet main ke sana!
    Ngomong-ngomong kenapa nggak masuk ke dalem Canton Tower?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga si bro bisa nyusul juga :)
      Tiketnya lumayan brooo, kalau mau masuk kedalam. kalo tiap gedung pencakar langit saya masukin satu2. bisa2 gak pulang saya kehabisan ongkos.... Hahahahahah

      Delete
  2. hai Hari,

    tahun depan saya mau "mengulang" perjalanan darat lagi pake tambahan china.. kemarin pas di china santai ya ? kalau maraton berapa hari sih biar semua dapet ? soalnya masih mau ke laos dan myanmar..

    hehehe.. btw, dengan senang hati kalau mau add line : batman3003

    ReplyDelete
    Replies
    1. maaf baru balas, ia saya kemaarin di Chinanya lumayan santai dan aman sih.Chinanya mau kemana dulu nih? kalau sesuai rute yang saya lalui sih 20 hari cukup, kalau mau lebih santai 25 hari sudah cukup memuaskan menurut saya.

      Delete

Habis Bensin di Antah Berantah, Eksplore Bumi Laskar Pelangi

Danau Kaolin Di Belitung Hari ke-2 di Belitung saya berencana mengunjungi Danau Kaolin, dan paling jauh saya ingin mengunjungi Gantong. Ada ...